WELCOME TO MY BLOG

ARTIKEL

Kondisi Keamanan Siber 2024 & Bagaimana Proyeksinya di 2025?

Gambar Artikel 2

Pada 2025, Pratama memperkirakan masih akan banyak serangan siber yang dihadapi oleh Indonesia. Beberapa prakiraan ancaman siber yang perlu menjadi perhatian dan diwaspadai pada 2025 antara lain AI Agentik. Ia akan muncul sebagai peluang baru yang menarik bagi semua orang — dan juga sektor ancaman siber baru yang potensial. “Agen AI ini dapat mengotomatiskan serangan siber, pengintaian, dan eksploitasi sehingga meningkatkan kecepatan dan ketepatan serangan. Selain itu, Agen AI yang jahat dapat beradaptasi secara real time, menerobos pertahanan tradisional, dan meningkatkan kompleksitas serangan,” jelas Pratama. Di sisi lain, kata Pratama, penipuan berbasis AI dan rekayasa sosial juga diprediksi akan meningkat. AI akan meningkatkan peluang penipuan seperti pig buthcering (penipuan keuangan jangka panjang) dan phishing suara (vishing) sehingga serangan rekayasa sosial semakin sulit dideteksi. Deepfake canggih yang dihasilkan AI dan suara sintetis juga akan memungkinkan pencurian identitas, penipuan, dan gangguan protokol keamanan. Selain itu, seranganransomware yang berkembang dengan otomatisasi dan AI juga diprakirakan akan meningkat. Penyerang akan semakin banyak menggunakan aplikasi dan alat tepercaya untuk menyampaikan kampanye ransomware. Penjahat dunia maya akan mempersiapkan kriptografi pasca-kuantum dengan mengadaptasi kemampuan ransomware untuk ketahanan masa depan. Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengamini bahwa pemanfaatan AI dalam aksi kejahatan akan makin marak pada 2025. Konten yang diproduksi menggunakan AI pun akan semakin sulit diidentifikasi. Pasalnya, AI bisa terus menyempurnakan dirinya. “Selain itu, AI juga dipergunakan untuk membuat varian malware baru hanya dari sampel malware yang ada dan varian tersebut akan sangat sulit atau tidak terdeteksi oleh aplikasi sekuriti,” ujar Alfons kepada Tirto, Selasa (31/12/2024). Oleh karena itu, kata Alfons, sistem perlindungan terhadap serangan malwaresebaiknya jangan hanya mengandalkan program antivirus atau antimalware. Semua perangkat yang terhubung ke jaringan intranet harus memenuhi standar pengamanan, seperti PCI DSS, GDPR, atau standar lainnya, sehingga akan cukup kuat bertahan dari eksploitasi dan serangan. “Satu hal yang penting perlu disadari adalah security is a process. Jadi, jangan pernah berpikir kalau sudah membayar mahal untuk suatu solusi sekuriti lalu Anda akan terjamin aman. Karena, perlindungan yang hari ini aman, dalam waktu singkat akan menjadi lemah jika ditemukan celah keamanan baru yang memang harus selalu diperbarui secara disiplin,” jelas Alfons. Di luar ancaman siber berbasis AI, serangan rantai pasokan juga diprediksi akan semakin meningkat pada 2025. Penjahat dunia maya akan menargetkan ekosistem sumber terbuka dan mengeksploitasi ketergantungan kode untuk mengganggu organisasi. Lingkungan cloud akan menjadi target utama karena penyerang mengeksploitasi titik lemah dalam rantai pasokan cloud yang kompleks. “Selain itu, peretas akan menargetkan perusahaan pihak ketiga sebagai pintu masuk serangan kepada perusahaan besar yang diincarnya,” ujar Pratama dari CISSReC. Kemudian, yang tidak kalah pelik, perang siber geopolitik juga akan semakin meningkat karena kampanye spionase oleh aktor dari negara-negara Big Four (Rusia, Tiongkok, Iran, Korea Utara). Serangan siber yang didorong oleh agenda ideologis atau politik akan meningkat dan menargetkan pemerintah, bisnis, dan infrastruktur penting.

SUMBER:

tirto.id

Alamat Rumah

Jl. RowoBening, Pekanbaru, Riau-Indonesia

Alamat Kampus

Jl.Purwodadi Indah No.KM. 10, Sidomulyo Bar., Kec. Tampan, Kota Pekanbaru, Riau 28294

Lokasi

Lihat di Google Maps RUMAH Lihat di Google Maps KAMPUS

Media Sosial

Instagram Facebook YouTube Twitter TikTok